Apakah anda mengetahui mocca band? pasti masyarakat indonesia sebagian besar bertanya-tanya,apa itu band mocca? mereka menyangka mocca merupakan hal yang memabukan atau rasa dari alkohol ataupun hal yg lebih lebih-kasar dari itu.jika anda berfikir seperti itu coba anda kunjungi web dari mocca band itu sendiri
disini .nah..jika anda sudah menggunjungi nya bisa anda simpulkan apa itu mocca band? dan apa saja prestasasi mereka di luar indonesia.
sedikit sejarah mocca,Pada mulanya Arina dan Riko merupakan teman satu kampus di Institut
Teknologi Nasional. Mereka tergabung dalam sebuah band kampus tahun
1997-an. Karena tidak cocok dengan anggota yang lain, Arina dan Riko pun
sepakat mendirikan “Mocca”. Dua tahun kemudian mereka bertemu dengan
Indra dan Toma. Indra dan Toma merupakan teman satu kampus, mereka
belajar di fakultas desain Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung
dan masuk pada tahun yang sama.
Arina, Riko, Toma dan Indra mulai membentuk band tanpa nama
sejak tahun 1999. Nama Mocca baru tercetus saat mereka manggung untuk
pertamakalinya di acara inagurasi mahasiawa ITENAS tahun 2001. Saat itu
lagu yang mereka bawakan adalah ‘And Rain Will Fall’, ‘Life Keeps on
Turning’, dan ‘Blah Blah Blah’ milik The Cardigans.
Nama Mocca memang diciptakan secara spontan, karena selama mereka
ngeband 2 tahun tidak pernah menggunakan nama. Namun filosofi Mocca
justru muncul belakangan, Mocca adalah rasa diantara kopi dan coklat.
Dia mempunyai cita rasa yang unik dan khas, ada yang suka dan ada pula
yang tidak suka.
nah sekarang apa saja yg sudah mocca band buat dan menjadikan mereka menjadi band internasional .pada awalnya mocca tampil di Selasar Sunaryo Art Space Bandung,sekaligus Launching album My Diary dibawah naungan “FFWD” pada tahun 2002.Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan
"Me and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My
Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year" versi
MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang,
Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format
rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop
Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di
disc no.2 dengan lagu"Twist Me Arround".Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan
memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan
sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.
Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends"
masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca
tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk
memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli
untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus
dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal
Swedia, Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would Never".
Karier Mocca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka
mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang
telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca menggelar konser di Singapura dan menampilkn The Rock Angels Band.
Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu
soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan
soundtrack film "
Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan
soundtrack sinetron TV "Fairish the Series".
Mocca juga membuat sebuah mini album berisi 6 lagu, 2 di antaranya
berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya berjudul "Sunday
Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk Rena". Mocca terinspirasi
naskah cerita film anak-anak berjudul "
Untuk Rena".
Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan
untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai
soundtrack film garapan Riri Riza itu.
Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (Bjork
) dan “Sing” (The Carpenters)
serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin
sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.
mocca pun pernah berhenti sebentar karena vocal mereka hijrah ke amerika untuk memengal asmaranya dan kini mereka terus berkaria lagi.
bisa di lihat kan sejarah nya saja sudah menggagumkan dan mencengangkan bahkan mocca sendiri mempunyai fans yg sangat banyak bukan hanya di indonesia tetapi di asia maupun eropa sekalipun .bisa di bandingkan dengan band band indonesia yang lagunya cengeng dan membawa kita untuk bergalau ria tetapi mocca membawa kita keluar dari kegalauan dan membuat kita bahagia .sayangnya mocca kurang di anggap di indonesia karena masyarakat nya yang memang masih kuno atau memang bodoh ? entahlah itu ada di jawaban anda sendiri .